Selasa, 19 Desember 2017

Tari cakalele

0

Tari Cakalele Tarian Perang Daerah Maluku

Tari Cakalele Tarian Perang Daerah Maluku
tari cakalele | photo kidnesia.com
Penjelasan Tari Cakalele Tarian Perang Yang Berasal Dari Daerah Maluku. Cakalele merupakan tarian jenis tari perang tradisional yang ada di Maluku. Ditampilkan untuk menyambut tamu ataupun dalam perayaan adat. Biasanya, tarian ini dibawakan oleh 30 pria dan wanita. Tarian ini dilakukan secara berpasangan dengan iringan musik drum, flute, bia (sejenis musik tiup).

Pertujunkan tari biasa diwarnai dengan adegan mistis. Saat tari Cakalele ditampilkan, terkadang arwah nenek moyang marasuki para penari dan kehadiran arwah tersebut dapat dirasakan oleh penduduk asli.

tari selamat datang

0


Tarian selamat datang merupakan tarian yang menunjukkan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati. Tarian ini biasa diperagakan pada saat kunjungan tamu.
Tarian ini memiliki gerakan khas seperti tari-tarian lain dari Papua yaitu gerakan yang semangat, dinamik dan menarik. Kekhasan yang lain adalah keunikan pakaian daerah serta aksesorisnya yang membuat tarian ini menarik.
Regu musisi yang memainkan alat musik untuk mengiringi penari, alat musik yang dimainkannya seperti Gitar, Ukulele, Tifa, dan Bass Akustik. Ukulele, tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri.

mengenal tari lenso

0

Tari lenso merupakan tarian tradisional yang berasal dari Maluku. Tarian ini juga sangat populer di Maluku dan sering dibawakan pada

Mengenal Tari Lenso Dari Maluku Ciri khas tari lenso adalah atribut yang digunakan, yakni sapu tangan. (Foto: publictopics.blogspot)
Tari lenso merupakan tarian tradisional yang berasal dari Maluku. Tarian ini juga sangat populer di Maluku dan sering dibawakan pada acara adat. Tak jarang juga tarian ini dilakukan untuk menyambut tamu terhormat yang datang ke Maluku.
Menilik sedikit tentang sejarah tarian ini, tari lenso sudah ada sejak masa penjajahan bangsa Portugis. Menurut kabar yang beredar, tarian ini tadinya milik bangsa Portugis, yang kemudian diadaptasi dan dikembangkan oleh masyarakat lokal Maluku.
Tarian yang hanya dibawakan oleh kaum wanita ini, memiliki ciri khas pada atribut yang dikenakan oleh para penari, yakni sapu tangan. Jumlah penari pada tari lenso terdiri dari 6-9 orang. Dengan lemah lembut para penari melakukan tarian ini.

tari balia

0

 Tari balia
 
Tari Balia merupakan sejenis tarian yang berkaitan dengan kepercayaan animism, yaitu pemujaan terhadap benda keramat, khususnya yang berhubungan dengan pengobatan tradisional terhadap seseorang yang terkena pengaruh roh jahat. Pengertian Balia ialah tantang dia (Bali = tantang, ia = dia), yang artinya melawan setan yang telah membawa penyakit dalam tubuh manusia. Balia dipandang sebagai prajurit kesehatan yang mampu untuk memberantas atau menyembuhkan penyakit baik itu penyakit berat maupun ringan melalui upacara tertentu. Masuk atau tidaknya makhluk-makhluk tersebut ditentukan oleh irama pukulan gimba (gendang), lalove (seruling) yang mengiringi jalannya upacara ini. Karena itu, agar semua peserta balia bisa kesurupan maka irama gimba, lalove dan gong itu harus berubah-ubah dan bersemangat hingga nantinya peserta balia tersebut akan melakukan gerak-gerak tarian yang kasar, cepat dan tak beraturan dalam kondisi kesurupan. Pemimpin upacara ini ialah seorang dukun yang biasa disebut Tina Nu Balia yang berpakaian seragam terdiri atas buya (sarung), siga (destar) dan halili (baju dari kain kulit kayu), namun saat ini pemimpin upacara balia lebih sering menggunakan baju model kebaya.
Gambar Tari Balia

tari baliore

0

Tari Baliore adalah salah satu tari dari daerah Sulawesi Tengah. Tarian Baliore menggambarkan kelincahan gadis gadis Sulawesi Tengah yang bergembira saat pesta panen tiba. Mereka menari-nari dengan lincahnya. Hentakan ritmis tetabuhan, terutama gendang semakin menambah dinamisnya tarian ini. Tari ini merupakan tari kreasi yang diangkat dari Dingkula. Selain gerakannya, tarian ini mempunyai keunikan pada pakaian dan aksesorisnya.

Tarian pagar pengantin

0

 TARIAN PAGAR PENGANTIN


Budaya tiap suku daerah di Indonesia memang memiliki cerita masing-masing yang tidak pernah bosan untuk dibicarakan. Keberagaman budayanya mempengaruhi tradisi tiap daerah tersebut. Keberagaman ini bisa lewat apapun, misalnya saja pernikahan adat Palembang melalui tarian daerahnya. Pada ulasan kali ini Tarian Pagar Pengantin khas pernikahan adat palembang menarik dibahas, karena tidak hanya tariannya namun makna yang terkandung memiliki filosofi yang menarik untuk diketahui.

Rabu, 06 Desember 2017

tari campak

0


Tari Campak Tarian Tradisional Dari Bangka Belitung

Tarian tradisional satu ini merupakan salah satu icon kesenian tradisional dari dearah Bangka Belitung. Namanya adalah Tari Campak.
Apakah Tari Campak itu?

Tari Campak adalah tarian tradisional dari daerah kepulauan Bangka Belitung yang menggambarkan keceriaan dalam pergaulan remaja di sana. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita dengan ekspresi dan gerakan yang menggambarkan kegembiraan. Tarian campak ini biasanya dipentaskan dalam acara-acara seperti penyambutan tamu besar, pernikahan dan lain-lain.
Sejarah Tari Campak
Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Campak ini awalnya berasal dari kepulauan Riau. Kemudian dibawa dan dikembangkan di Bangka Belitung oleh seorang bernama Nek Campak, sehingga tarian ini dikenal dan sering disebut Tari Campak. Pada jaman penjajahan bangsa portugis, tarian ini kemudian mengalami akulturasi budaya. Percampuran budaya ini sangat terlihat dari gerakan, kostumnya, dan musik pengiringnya yang memiliki kesan gaya Eropa. Walaupun begitu, budaya lokal juga masih melekat pada tarian ini, hal ini terlihat pada kostum penari pria, alunan pantun dan beberapa musik pengiringnya yang merupakan gaya Melayu.
Fungsi Tari Campak
Tari Campak ini biasanya dipentaskan pada waktu musim panen padi atau sepulang dari ume(kebun). Namun dalam perkembangannya tarian ini juga ditampilkan dalam pesta adat seperti penyambutan tamu besar dan acara pernikahan.

makna tari lumense

0

Tari Lumense Tarian Daerah Bombana Sulawesi Tenggara

Tari Lumense Tarian Daerah Bombana Sulawesi Tenggara
Tari Lumense | Photo : holobis.net
Pengertian Tari Lumengse Tarian Yang Berasal Dari Daerah Bombana Sulawesi Tenggara. Tari ini tepatnya berasal dari Tokotu'a, Kabupaten Bombana kecamatan Kabaena Sulawesi Tenggara. Arti kata lumense berasal dari bahasa daerah setempat yang terdiri dari dua kata yakni lume artinya terbang dan mense artinya tinggi. Sehingga lumense dapat diartikan terbang tinggi.

tari papatai

0


Tari Papatai Kalimantan Timur

Tari Papatai adalah tarian perang tradisional masyarakat suku Dayak di Kalimantan timur. Tarian ini menggambarkan keberanian lelaki dari suku Dayak saat berperang.
Sama dengan kesenian tari  perang suku Dayak lainnya, namun dalam tarian ini tidak hanya terdapat seni perang, tapi juga terdapat seni teatrikal dan seni tari. Dalam masyarakat suku dayak, tarian ini biasa di sebut dengan kancet papatay.

Gerakan Tarian Papatai di dominasi oleh gerakan yang gesit, lincah dan juga akrobatik. Gerakan saling serang dengan gerakan yang gesit di padukan dengan seni tari yang indah membuat tarian ini terlihat mempesona. Pada gerakannya tarian ini di awali dengan tarian dan gerakan teatrikal dari para penari. Kemudian di lanjutkan dengan gerakan dan teriakan yang saling memprovokasi. Lalu setelah itu akan muncul gerakan saling serang dari kedua penari. Namun sering kali saat gerakan saling serang tersebut ada gerakan jeda, yaitu saat di mana mereka terlihat beristirahat namun masih dengan kuda kuda dan di selingi dengan gerakan tari berputar - putar yang menggambarkan mereka selalu siap siaga apa bila ada serangan mendadak dari musuh. 
Dalam pertunjukannya, Tari Papatai di bawakan oleh dua penari laki laiki yang di balut dengan busana adat Dayak kenyah Kalimantan timur yang biasa di sebut dengan sapei sapaq. Sapei sapaq pada umumnya berwarna dasar hitam yang di hiasi dengan manik manik berwarna kontras. Pada bagian atas biasanya pakaian yang berbentuk seperti rompi, dan bagian bawah berbentuk cawat yang biasa di sebut dengan abet kaboq. Hiasan manik – manik berwarna cerah ini menurut masyarakat suku Dayak kenyah merupakan simbol yang menggambarkan kecintaan masyarakat Dayak kenyah akan alam, keharmonisan dan perbedaan.

0

Tari Ronggeng Gunung dari Ciamis


      Indonesia bukan hanya negara dengan kekayaan panorama alam yang indah tetapi juga memiliki beragam seni tradisional yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Ada banyak kesenian tradisional di Tanah Air yang belum dikenali masyarakat, salah satunya adalah seni tari ronggeng gunung yang berasal dari Jawa Barat. Tarian ini tersebar hampir di seluruh Tanah Pasundan termasuk di Pangandaran yang menjadi tujuan wisata favorit sejak dahulu.
Bagi masyarakat Pangandaran, tari ronggeng gunung merupakan salah satu hiburan yang tidak sepi peminat, khususnya untuk kaum muda di Pangandaran. Bisa jadi hal ini karena pementasannya melibatkan wanita-wanita cantik yang luwes menggerakkan tubuh dan jemari lentik mereka sehingga menghibur penontonnya.
Dalam sejarahnya tari ronggeng gunung dikisahkan sebagai bentuk penyamaran Dewi Siti Semboja dari Kraton Galuh Pakuan Padjajaran yang ingin membalas dendam atas kematian kekasihnya bernama Raden Anggalarang yang tewas di tangan perampok (bajak laut) pimpinan Kalasamudra saat tengah perjalanan menuju Pananjung, Pangandaran. Saat itu Dewi Siti Samboja berhasil selamat dan bersembunyi di kaki gunung sekitar Pangandaran. Kemudian Dewi Siti Samboja dan pengiringnya menyamar sebagai Nini Bogem, yaitu seorang penari ronggeng kembang keliling yang diiringi para penabuh gamelan. Mereka berkeliling ke seluruh wilayah kerajaan hingga ke pelosok pegunungan dengan tujuan untuk mencari pembunuh kekasihnya tersebut. Dewi Samboja sendiri ada yang menyebut sebagai putri ke-38 Prabu Siliwangi.
Kisah ini diperkuat dengan ditemukannya bukti arkeologis tahun 1977 berupa reruntuhan candi di Kampung Sukawening, Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Kalangan arkeolog menyebutnya Candi Pamarican namun masyarakat setempat lebih mengenalnya dengan nama Candi Ronggeng, itu karena di lokasi Candi ditemukan arca nandi dan batu berbentuk kenong atau gong kecil yang dipercaya mempunyai kaitan erat dengan kesenian ronggeng gunung.

adal usul tari baksa kembang

0

Sejarah Asal Usul Tarian Baksa Kembang dari Kalimantan

Sejarah Asal Usul Tarian Baksa Kembang dari Kalimantan
Sejarah Tari Baksa Kembang - Tarian ini adalah tarian klasik yang dulunya muncul dan berkembang di keraton Banjar. pada msa keraton an banjar Tarian baksa Kembang di lakukan oleh para Puti - Putri dari Keraton tersebut.seiring berjalannya waktu tarian ini mulai menyebar ke seluruh pelosok Keraton banjar dan panarinya adaah para Galuh dari Keraton Banjar.

Tarian ini dipertunjukkan dengan tujuan untuk menghibur keluarga Keraton dan untuk menyanbut kedatangan para tamu agung dari negeri tetangga.pdada saat ini fungsi dari tarian ini tak jauh berbeda yaitu untuk menyambut pra tamu nasional atau kenegaraan yang berkunjung.dan adpa ppula yang mempertunjukkan tarian ini pada saat pesta keluarga,seperti Pernikahan,Khitanan dan lain sebagainya.


Adapun aksesoris yang sering digunakan dalam tarian ini atara lain kalau untuk di akai di tangan mereka menyebutnya dengan kembang Bogam yaitu merupakan rangkaian dari berbagai jenis bunga diantaranyaKbunga mawar,bunga kantilbunga melati,dan bunga kenanga.Dimana Kembang Boga ini nantinya akan di hadiahkan kepada para tamu kehormatan yang saat itu hadir.

mkna tari sekapur sirih

0




A.   Pengertian Tari Sekapur Sirih
Tari sekapur sirih salah satu tarian dari provinsi Jambi. Tari ini biasanya sebagai tarian sambutan selamat datang bagi tamu kehormatan yang datang ke kota Jambi dalam acara tertentu. 

Firdaus Chatab, seniman yang pertama kali berkreasi dan menciptakan serta memperkenalkan tari ini pada pertengahan tahun 1962.
Tari Sekapur Sirih



Keunikan tari sekapur sirih terlihat pada gerakannya, juga terdapat pada berbagai properti yang digunakan. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal. 

Sajian gerakan dalam tarian ini menggambarkan sifat masyarakat Jambi dalam menyambut tamu secara terbuka. Sifat “tangan terbuka” menggambarkan karakter masyarakat Jambi dalam menerima tamu melalui sebuah tarian yang unik dan khas.

tari gambyong

0


Tari Gambyong Tarian Tradisional dari Jawa Tengah

Masyarakat Jawa terkenal dengan kelembutan dan keluwesannya dalam bertingkah laku. Tarian satu ini merupakan gambaran kelembutan dan keluwesan wanita Jawa. Namanya adalah Tari Gambyong.
Apakah Tari Gambyong itu?
Tari Gambyong adalah salah satu tarian tradisional dari Jawa Tengah.  Tarian ini biasanya di lakukan oleh beberapa penari wanita dengan gerakan yang indah dan anggun.Tari Gambyong ini merupakan tarian pengembangan dari tarian tradisional terdahulu yaitu Tari Tayub.

mengenal tari saman

0

Sejarah dan Asal Usul Tari Saman

Sejarah dan Asal Usul Tari Saman
Sejarah dan Asal Usul Tari Saman - Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan Tari Saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.


Sejarah Tari Saman

Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.



Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu.

Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.

sejarah tari oleg tambulilingan

0

Sejarah Tari Oleg Tambulilingan









      Oleg dapat berarti gerakan yang lemah gemulai, sedangkan tambulilingan berarti kumbang pengisap madu bunga. Tari Oleg Tambulilingan melukiskan gerak-gerik seekorkumbang, yang sedang bermain-main dan bermesra-mesraan dengan sekuntum bunga disebuah taman. Tarian ini sangat indah. Tari Oleg Tambulilingan, yang semula dinamakan Tambulilingan Mangisep Sari , merupakan ciptaan I Ketut Mario dari Tabanan pada tahun 1952 atas permintaan John Coast(dari Amerika). Terpujilah I Mario.

tari remo

0

Sejarah Tari Remo



Provinsi Jawa Timur memiliki beragam kekayaan seni dan budaya. Secara lingkup wilayah kultural, provinsi ini terbagi menjadi beberapa wilayah gagrak (gaya) kebudayaan, yaitu Jawa Mataraman atau Kulonan di bagian barat, Jawa Pasisiran di bagian utara dan barat laut, Arek atau Wetanan di bagian tengah dan timur, serta kebudayaan Madura dan Osing masing-masing di wilayah Kepulauan Madura dan Kabupaten Banyuwangi. Juga ada kebudayaan Tengger di wilayah Dataran Tinggi Tengger, serta kebudayaan Bawean di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Berbagai bentuk kekayaan seni dan budaya tersebut bermacam-macam, seperti seni drama, sastra, ritual, busana adat, seni bangunan, seni tari, dan sebagainya.

Untuk seni tari, berbagai wilayah kebudayaan di Jawa Timur memiliki tarian daerah khasnya masing-masing. Mungkin sebagian besar orang menganggap Reog Ponorogo adalah tarian maskot Jawa Timur. Namun selain Reog, salah satu tarian yang sangat familiar bagi masyarakat Jawa Timur. Tarian itu adalah Tari Remo.

Tari Remo (atau terkadang disebut juga Remong) adalah sebuah tarian yang lahir dari kawasan budaya Arek, di bagian pusat Jawa Timur. Dalam sejarahnya, Tari Remo ini diciptakan oleh orang-orang yang berprofesi sebagai penari keliling (tledhek) di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Pada perkembangan selanjutnya, seiring berkembangnya kesenian Ludruk di tengah masyarakat sekitar abad ke 19, Tari Remo digunakan menjadi tarian pembuka dari pentas pertunjukan Ludruk. Sebelum seorang pemain Ludruk membawakan kidungan dan parikan, Tari Remo ditampilkan sebagai pembuka dan ucapan selamat datang bagi para hadirin yang menyaksikan. Begitu lekatnya Ludruk dengan Tari Remo, sehingga kedua produk seni tersebut menyatu menjadi sebuah paket pertunjukan yang masing-masing tidak bisa dipisahkan. Setelah Indonesia merdeka, lambat laun fungsi dan posisi Tari Remo semakin berkembang. Tari Remo kini sering digunakan sebagai tarian penyambutan tamu-tamu istimewa, seperti pejabat, delegasi asing, dan lain sebagainya.
.
Awalnya, Tari Remo adalah tarian yang khusus dibawakan oleh kaum pria. Hal ini berkaitan dengan cerita atau tema dari Tari Remo itu sendiri. Tari Remo bercerita tentang kepahlawanan seorang pangeran yang berjuang dalam medan pertempuran. Untuk itu, sisi maskulin dalam Tari Remo sangat ditonjolkan. Namun dalam perkembangannya, banyak kaum perempuan yang tertarik untuk belajar dan membawakan Tari Remo, bahkan kini Tari Remo banyak ditarikan oleh perempuan. Walaupun demikian, busana ala pria yang digunakan sebagai kostum Tari Remo tidak banyak diubah, meski yang menarikannya seorang perempuan.